By Dwijo Suyono

 
JOURNALJOGJA,JOGJA-Program Pemulihan Ekonomi Nasional  (PEN) dalam menghadapi pandemi , yang di nahkodai  Menteri Airlangga  Hartarto,telah memberikan hasil yang dapat dirasakan oleh masyarakat  , dan program tersebut harus di kawal oleh semua elemen masyarakat yang ada. Pemerintah tetap serius menggunakan Program PEN ini   sebagai Survival Recovery Kit  dan telah terbukti menuai berbagai keberhasilan , bahkan  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan anggaran untuk program PEN tahun ini mencapai Rp 688,33 triliun atau meningkat dari alokasi sebelumnya  Rp 627,9 triliun. Hal tersebut terungkap dalam wawancara redaksi  JournalJogja dengan ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DIY Rany Widayati pada Kamis (8/4-2021)
Dari informasi dan data yang diperoleh bahwa Anggaran PEN 2021 berfokus pada lima bidang yakni, kesehatan sebesar Rp176,3 triliun, perlindungan sosial Rp157,4 triliun, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi Rp186,8 triliun, insentif usaha dan pajak Rp53,9 triliun, serta program prioritas Rp125,1 triliun. Dan bagimanakah dengan Yogyakarta, terang Ketua kaukus parlemen perempuan DIY ini .
Lebih lanjut Rany mengemukakan bahwa  adanya PEN  ini sangat terasa manfaatnya bagi daerah daerah , terutama di Yogyakarta,  Dia juga menambahkan bahwa penempatan dana PEN di daerah dapat diakses dengan mudah melalui bank  ditunjuk sebagai mitranya .
Oleh karena itu Fraksi Partai Golkar  mengajak dan mendorong para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta untuk mengakses program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Program PEN merupakan rangkaian program yang telah disiapkan guna mengurangi dampak ekonomi akibat dari pandemi Covid-19. Terangnya .
Rany juga  menjelaskan bahwa saat ini pemerintah semakin fokus pada upaya penguatan UMKM dalam sejumlah kebijakan pemulihan ekonominya,  pemerintah berkomitmen melakukan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari sektor UMKM, terlebih di tengah pandemi Covid-19 banyak UMKM yang berjatuhan.
Mengutip pernyataan Menteri Airlangga Hartarto di akun Instagramnya @airlanggahartarto_official, yang mengemukakan bahwa "Pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi harus dimulai dari sektor UMKM, sebab sektor ini berkontribusi 61 persen bagi PDB Indonesia. Jumlah UMKM terdampak pandemi sebanyak 64,2 juta atau 99 persen dari seluruh usaha yang beroperasi di seluruh Indonesia
Lebih jauh politisi perempuan asal Gunungkidul ini juga menambahkan bahwa pada Desember 2020, kredit UMKM tumbuh 4,31 persen, dan UMKM menjadi bagian penting dalam perekonomian banga   pada masa pandemi.
 Saat ini sudah mulai ada transaksi pelaku usaha di DIY ,adanya gerakan mulai bangkitnya  perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Salah satu pengungkitnya yakni diberikannya kredit lunak melalui Bank Pembangun Daerah (BPD) DIY melalui  PEN , dan memang bank BPD DIY di alokasikan dana sebsar 1 Triliun rupiah guna pelaksanaan PEN di DIY , tandasnya .
Selanjutnya Rany  mengajak akademisi dan masyarakat sipil untuk ikut berpartisipasi mengawal implementasi berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi . Menurutnya, Pemerintah membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan khususnya dari akademisi dan masyarakat sipil untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik.
Bagaimanapun dukungan kepercayaan masukan dan partisipasi publik menjadi faktor pendukung yang utama demi suksesnya berbagai kebijakan dan program pemerintah,” ujar  politisi Partai Golkar tersebut .
Diakhir wawancara anggota DPRD DIY dari komisi D tersebut  mengemukakan bahwa  adanya dialog dengan publik tidak hanya menjadi dibutuhkan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah, tapi juga untuk mendapat input serta pengawasan publik pelaksanaan berbagai program pemerintah.(dwi)