By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-WATES-Usaha Mikro Kecil Menengah atau biasa yang disebut UMKM , diakui menjadi hal penting dalam menunjang perekonomian baik di tingkat lokal regional bahkan nasional , hal inilah yang menjadi poin penting bagi Anggota DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad dalam melakukan kerja nyata di tengah masyarakat . Betapa tidak saat ini tidak kurang 700 UMKM telah dibentuknya dalam wadah ekosistem” Cah Enom Kulonprogo” .
Dari data yang ada dapat dilihat bahwa UMKM memiliki kontribusi besar terhadap PDB yaitu 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020. UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu 97% dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020. Saat itu padahal masih dalam situasi pandemi yang cukup kuat , ujarnya pada Journal Jogja Selasa (25/1-2022) di Wates .
Lebih lanjut Anggota Fraksi Golkar DPRD DIY ini juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di DIY saat ini cukup membaik .
Baru saja Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengungkapkan bahwa berdasarkan data BPS, perekonomian DIY tumbuh sebesar 2,30%. Pertumbuhan ini didukung oleh sektor-sektor kemajuan pengerjaan proyek strategis nasional, pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan yang mendukung pencapaian pertumbuhan investasi, menguatkan adaptasi digital masyarakat dan membaiknya perekonomian global.ujar Lilik.
Lilik juga menjelaskan bahwa Sri Sultan juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi DIY tersebut berdampak pada ketenagakerjaan. Tingkat partisipasi angkatan kerja DIY sebesar 73, 52% yang meningkat dibandingkan 2020. Peningkatan tersebut karena terjadi perbaikan tenaga kerja di sektor formal. BI memproyeksikan tahun 2021 ekonomi DIY akan tumbuh sebesar 5,4% hingga 6,2%, tegas Lilik
Nilai strategis yang diambil ialah rangkaian “Economic Chain “ yang terjadi dalam skala pertumbuhan ekonomi , inilah yang harus bisa dimanfaatkan secara sinergis oleh semua pelaku ekonomi diberbagai tingkatan termasuk UMKM dalam lingkup Cah Enom Kulonprogo , tambah anggota komisi C DPRD DIY .
Lebih lanjut Lilik menjelaskan bahwa pertumbuhan yang semakin membaik akan terasa lebih baik lagi , karena saat ini Menteri Koordinator Perekonomian yakni Airlangga Hartarto mencanangkan beberapa program terkait ekonomi dalam bingkai PEN atau Pemulihan Ekonomi Nasional .
Bapak Presiden telah menyetujui beberapa program yang terkait dengan PEN. Terkait PEN ini disiapkan anggaran di tahun 2022 sebesar Rp 451 triliun dan itu terbagi menjadi tiga, yaitu untuk kesehatan, perlindungan sosial, dan terkait dengan fasilitas fiskal untuk beberapa sektor ataupun UMKM maupun korporasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, lanjut politisi asal Kulonprogo ini.
Program lainnya yang disetujui Kepala Negara adalah strategi front loading untuk bantuan sosial dalam rangka perluasan program bantuan tunai untuk pedagang kaki lima (PKL)/warung dan nelayan. Jumlah pesertanya diperkirakan sebesar 2,76 juta orang, 1 juta PKL dan pemilik warung, dan 1,76 juta nelayan/penduduk miskin ekstrem. Besaran yang diberikan sebesar Rp 600 ribu per penerima. Ini akan segera dilaksanakan dan juga Bapak Presiden setuju bahwa untuk perlindungan sosial akan dilakukan front loading di kuartal pertama,” tandasnya menyitir penjelasan Airlangga .
Diakhir wawancara Lilik menegaskan bahwa pintu pengembangan dan kebangkitan ekonomi telah terbuka saatnya mensinergikan berbagai kegiatan dengan program yang telah di canangkan pemerintah.
Artinya segera kita Link and macth kan berbagai gagasan pengembangan perekonomian daerah yang ada . Tutupnya (dwi)
Bagikan artikel ini