By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA-Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) yang merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI bersama Fraksi PKS DPRD Se-Indonesia kini sudah berjalan tahun ke-5 semenjak diselenggarakan mulai tahun 2016. Babak Penyisihan Lomba Baca Kitab Kuning tahun ini diselenggarakan serentak di 34 Propinsi dan puncak finalnya diselenggarakan oleh Fraksi DPR RI di Jakarta pada tanggal 8 desember 2021.
Untuk tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Lomba Baca Kitab Kuning digelar pada hari Sabtu (27/11) dan Ahad (28/11) di Kantor DPW PKS DIY yang terletak di Jalan Gambiran No. 43, UH, DIY.
"Lomba Baca Kitab Kuning ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh tiap tanggal 22 Oktober", ungkap Sofyan Setyo Darmawan selaku ketua panitia lokal DIY. Lebih lanjut, Sofyan yang merupakan Sekretaris Fraksi PKS DPRD DIY ini menyampaikan bahwa Lomba Baca Kitab Kuning adalah bentuk apresiasi untuk para Santri.
"Mereka, para Santri telah menjaga Kitab Kuning yang merupakan warisan dari para Ulama terdahulu". Ujarnya Minggu (28/11-2021) kepada para wartawan
Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas’udi ikut menyampaikan terkait komitmen kuat PKS untuk memajukan pendidikan berbasis Pondok Pesantren. "Karena keberadaan Pondok Pesantren sejak dulu hingga sekarang kontribusinya untuk bangsa dan Negara sangat luar biasa. Kita bisa menyaksikan tokoh-tokoh bangsa yang lahir dari Pondok Pesantren cukup banyak, seperti K.H. Hayim Asyari pendiri NU, K.H. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, dan masih banyak lagi. Mereka menjadi Ulama besar dan Tokoh Nasional karena hasil pendidikan melalui Pondok Pesantren".
"Dengan adanya LBKK yang diselenggarakan tiap tahun, semoga bisa menjadi salah satu panggung bagi para santri untuk mengasah kemampuannya baik secara lokal maupun Nasional", pungkas sosok yang akrab dipanggil Gus’ud ini.
Diikuti oleh 41 peserta dari berbagai usia dan latar belakang, lomba dibuka pada hari Sabtu (27/11) oleh Ketua Fraksi PKS DPRD DIY, Ir. Imam Taufik. Sementara Dewan Juri yang dihadirkan adalah K.H. Dr. Tulus Mustofa, Lc, MA selaku Ketua Umum IMLA Indonesia, K.H. Dr. Tamyis Mukharram MA dari Pesantren An Nasyath, Mlangi, Sleman, serta Kyai Muhammad Syafi'i Masykur M.Hum dari Pesantren Nurul Husen, Depok, Sleman.
Seluruh peserta lomba akan mendapatkan sertifikat, dan para pemenang akan mendapatkan penghargaan berupa tropy dan uang pembinaan. Khusus untuk pemenang juara I akan diikutkan dalam babak final tingkat nasional.(*)