para narasumber dalam acara FGD Kemiskinan DPRD DIY/dwi
EKONOMI
FGD DPRD DIY Terkait Kemiskinan ,Pengembangan Sektor Selatan DIY Jadi Alternatif atasi Kemiskinan
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-YOGYAKARTA-Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan tingkat kemiskinan di DIY di angka tujuh persen. Tetapi pada kenyataannya per Maret 2021 data menunjukan bahwa angka kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta justru berada di angka 12,80 persen , artinya jika di komparasikan dengan jumlah penduduk DIY yang sebesar 3,2 juta jiwa maka akan ada 506 ribu penduduk DIY yang masuk dalam kategori miskin . Inilah yang menjadi pokok bahasan dalam acara Forum Group Discussion (FGD) yang digelar DPRD DIY pada Rabu (24/11-2021) di DPRD DIY.
Dalam kesempatan tersebut Kepala BPS DIY Sugeng Arianto yang juga hadir sebagai nara sumber membeberkan berbagai data tentang perkembangan kemiskinan yang ada di DIY .
Saat ini menurut versi dunia internasional kategori orang miskin ialah dimana orang tersebut hanya mampu membelanjakan 1,2 -1,7 US $ perhari artinya perhari tidak lebih dari sekitar 14 ribu rupiah saja , itupun jika dihitung dengan kurs normal padahal hitungan kurs nya tidak seperti itu menggunakan PPP , atau disesuaikan dengan harga makanan yang didapat dengan jumlah tersebut , papar Sugeng .
Sugeng juga menambahkan bahwa saat ini standar kemiskinan indonesia ialah Rp. 482.855,- per bulan per kapita , maka jika di akumulasikan maka perhari seseorang akan memiliki uang lebih kurang 30 ribu lebih ,artinya bahwa standar kemiskinan di Indonesia juga jauh lebih tinggi dari standar dunia saat ini
Sementara itu peneliti dari kementrian Sosial dr Istiana Hemawati memaparkan bahwa Indonesia perlu role model standar kemiskinan , karena menurutnya penghitungan standar kemiskinan di tiap daerah memiliki persepsi yang berbeda .
Dari hasil penelitian yang kita lakukan maka perlu standar yang khusus dalam menentukan kriteria miskin atau tidak , dan sebaiknya juga menyertakan faktor kearifan lokal yang ada , paparnya.
Dalam kesempatan yang sama Arief Noor Hartanto yang juga menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa DIY memiliki banyak faktor yang mampu mengentaskan kemiskinan yang ada .
Salah satunya ialah pengembangan kawasan , dalam hal ini ialah kawasan selatan DIY , yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah dan warganya dengan perkembangan dunia saat ini. Perkembangan kepariwisataan di DIY yang semakin pesat terutama di wilayah selatan akan mampu menjadi motor penggerak perekonomian yang akan berujung kepada pengentasan kemiskinan , tutup mantan anggota DPRD DIY ini.(dwi)