By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-SLEMAN : Kabupaten Sleman, adalah salah satu daerah yang kaya akan potensi dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan budaya di Indonesia. Dengan beragam sumber daya alam, kearifan lokal, dan kemajuan infrastruktur, Sleman memiliki potensi yang besar untuk berkembang dalam berbagai sektor. Demikian ungkap Caleg DPRD DIY Retno Sudiyanti kepada redaksi pada Sabtu (30/12-2023) .
Potensi yang terihat sangat nyata ialah potensi Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan adanya Universitas Gadjah Mada (UGM) dan beberapa perguruan tinggi terkemuka lainnya. Merupakan potensi pengembangan pembangunan berbasiskan riset dan data sehingga arah pembangunan bisa tepat , selain itu banyaknya potensi budaya menjadikan Sleman menjadi salah satu pilar penyangga keistimewaan DIY , urai Caleg Partai Gerindra ini.
Retno yang juga merupakan anggota DPRD DIY ini lebih jauh menegaskan bahwa Kabupaten Sleman memiliki potensi wisata yang luar biasa. Keindahan alamnya, seperti Gunung Merapi dan sungai-sungai yang menyejukkan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain itu, terdapat berbagai destinasi wisata budaya seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, dan museum-museum yang memperkaya pengetahuan akan sejarah dan budaya Jawa.
Selain itu Sleman memiliki lahan pertanian yang subur. Banyak petani yang secara tradisional mengelola lahan pertanian dengan beragam tanaman seperti padi, sayuran, dan buah-buahan. Potensi ini dapat lebih dioptimalkan dengan penerapan teknologi modern dalam pertanian untuk meningkatkan produktivitas serta memperluas pasar produk pertanian. Tambahnya lagi .
Terkait dengan perkembangan teknologi Retno juga menandaskan bahwa Sleman memiliki potensi besar dalam Pengembangan Ekonomi Kreati. Industri kreatif, seperti seni dan kerajinan tangan, desain, dan teknologi digital, dapat berkembang pesat dengan dukungan infrastruktur yang memadai serta pembinaan terhadap para pelaku industri kreatif lokal.
Semua itu akan menjadi program penting kedepan dalam mensejahterakan warga masyarakat kabupaten Sleman , tutupnya (dwi)