Anggota DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad
PENDIDIKAN & OLAHRAGA
Sambut Hardiknas ini kata Anggota DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad : Pendidikan Nasional dari Model Pesantren sampai Merdeka Belajar
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA,JOGJA- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim mengutarakan bahwa momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 digunakan sebagai momen yang tepat untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki dalam sistem pendidikan di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tema Hardiknas 2021 “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”
Terkait dengan hal tersebut Redaksi Journal Jogja berkesempatan mewawancarai Anggota DPRD DIY Lilik Syaiful Ahmad pada Minggu (2/5-2021). Dalam kesempatan tersebut Lilik mengajak kita semua untuk mampu merefleksikan diri kita terhadap perjalan konsep pendidikan nasional bangsa ini.
Mas Mentri Nadiem sendiri mengatakan bahwa Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang,”Dan Salah satu hal penting yang harus dicatat ialah bahwa sejarah bangsa ini memegang peran penting dalam konsep pendidikan nasional , nah sebelum ada pendidikan formal atau pendidikan modern seperti sekarang, pondok pesantren merupakan tempat mendidik dan menempa sifat kebangsaan yang kuat ,ujar Lilik Syaiful Ahmad
Anggota Komisi C DPRD DIY ini lebih jauh mengingatkan kita bahwa pendidikan di pesantren sebenarnya bukan semata mata, mendidik ilmu agama saja , tetapi nilai kebangsaan juga muncul dan tertanam kuat di dada para santri mencari ilmu di berbagai pondok pesantren.
Kita bisa lihat dan baca dalam berbagai catatan sejarah bagaimana para santri menjadi garda terdepan dalam pertempuran 10 Nopember di Surabaya, bahkan ada catatan yang menuliskan bahwa pimpinan penyerbuan ke Surabaya dari pasukan sekutu juga tewas di tangan para pejuang santri, dan tidak sedikit tokoh perjuangan kemerdekaan rata-rata pernah nyantri dan ngaji dibimbing para kiai. Salah satunya adalah Suwardi Suryaningrat yang kemudian dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara,yang dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional. Ungkapnya lagi.
Anggota Fraksi Partai Golkar ini juga menjelaskan bahwa Ki Hajar lah yang meletakkan dasardasar pendidikan Nasional Bangsa Indonesia , yang merupakan akumulasi bilai nilai kemanusian dan kualitas manusia bangsa ini yang harus diolah dalam sebuah lembaga yang namanya Lembaga Pendidikan .
Sehingga setiap lembaga pendidikan atau sekolah atau madrasah harus mampu mengimplementasikan konsep dasar pendidikan nasional bangsa ini di segala perkembangan jaman , termasuk dalam tuntutan jaman digital ini, bahkan dalam konsep Merdeka Belajar saat ini . Konsep dasar pendidikan tersebut sangat berharga bagi dunia pendidikan nasional. Yang kemudian dikenal dengan Tri Pusat Pendidikan serta memiliki jargon” Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mbangun karsa, Tut wuri handayani.” Tegas politis asal Kulonprogo ini.
Lilik yang juga pernah mengeyam pendidikanpesantren ini menambahkan bahwa setiap pamong atau guru atau Ustad harus mampu menerapkan dasar dasar konsep pendidikan tersebut dalam memberikan ilmu kepada para siswa atau santrinya ,
Bahkan agama Islam sangat tegas, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim mulai dari kandungan sampai liang lahat., sehingga pendidikan harus memiliki dasar dan konsep kemusiaan , budi luhur serta kebangsaan yang kuat , terlebih dalam konsep "Merdeka Belajar" saat ini , dan semua tempat bisa dijadikan sekolah dan setiap orang adalah guru.tutup tokoh muda Kulonprogo ini. (dwi)