para Pengurus RTMM DIY /ist
EKONOMI
Sambut May Day FSP-RTMM DIY Kritisi RPP Kesehatan dan Cukai
By Dwijo Suyono
JOURNALJOGJA-JOGJA-Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja Seluruh Indonesia DIY ( PD FSP RTMM-SPSI DIY ) pada momentum Hari Buruh Internasional ( MAYDAY) tahun 2024 ini tetap konsisten dalam Advokasi Industri Hasil Tembakau ( IHT) sebagai sawah ladang mata pencaharian para Pekerja/Buruh Pabrik rokok.
Demikian seperti berita yang diterima redaksi pada Senin (29-4-2024)
Para pekerja sepakat, Advokasi Industri Hasil Tembakau ini sangat urgen untuk menjadi agenda prioritas karena demi menjaga keberlangsungan mata pencaharian utama para pekerja anggota PD FSP RTMM-SPSI DIY yang mayoritas bekerja di sektor pabrik rokok. Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja Seluruh Indoneisa Daerah Istimewa Yogyakarta (PD FSP RTMM-SPSI DIY) merupakan sebuah Federasi Serikat Pekerja yang bertanggung jawab langsung terhadap nasib para pekerja rokok yang terdampak (menjadi korban) dari berbagai kebijakan pemerintah terhadap Industri Hasil Tembakau (IHT). Ujar Waljid Budi selaku ketua FSP-RTMM -DIY.
Lebioh lanjut dia juga menegaskan bahwa Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Rokok
Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja Seluruh Indoneisa Daerah Istimewa Yogyakarta (PD FSP RTMM-SPSI DIY) merupakan salah satu struktur organisasi di bawah naungan Federasi Serikat Pekerja Rpkok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI) yang berkedudukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. PD FSP RTMM-SPSI DIY memiliki anggota sebanyak 5.250 orang pekerja di sektor industri hasil tembakau dan industri makanan-minuman yang berada di 6 Pimpinan Unit Kerja ( PUK ) dantersebar di Kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bekerja pada industri hasil tembakau merupakan kebanggaan bagi anggota kami karena hal tersebut merupakan sumber penghasilan yang halal dan legal. Mayoritas anggota kami yang bekerja di sektor Sigaret Kretek Tangan (SKT) adalah perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Fakta saat ini tidak dan/atau belum ada lapangan kerja yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja dengan pendidikan terbatas selain Inustri Hasil Tembakau ( IHT).
Dengan mempertimbangkan hal tersebut kami bermaksud untuk menyampaikan beberapa hal sebagai pesan kepada pemerintah dalam momentum MAYDAY tahun 2024 kali ini. Hal tersebut sangat penting menjadi perhatian kami, mengingat sangat berpengaruh besar terhadap keberlangsungan sawah ladang mata pencaharian kami di Daerah Istimewa Yogyakarta.,tegasnya lagi.
Waljid lebih jauh menekankan bahwa pihaknya meminta 1. Pemerintah untuk mengkaji ulang RPP Kesehatan tentang penagamanan bahan yang mengandung zat adiktif pada tembakau , yang tidak mengakomodasi isu kesejahteraan dan hanya lebih melihat dari perspektif kesehatan tanpa mengindahkan aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Padahal, industri tembakau memiliki kepentingan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat secara umum dan khususnya bagi ribuan Pekerja/Buruh pabrik rokok di DIY. 2. Pemerintah untuk mempertimbangkan kembali terkait kenaikan tahunan cukai hasil tembakau, demi kelangsungan sawah ladang pekerja di industri hasil tembakau, yang banyak menyerap ribuan tenaga kerja.(*)